Case Komputer dan Power Supply
Case komputer
Casing Komputer adalah kotak atau rumah komputer
merupakan tempat terletaknya Processor (CPU), Motherboard dan peranti2 yang
lain. Pada casing ini juga digunakan sebagai tempat untuk melindungi
motherboard, floppy drive, power supply , hard disk drive dan komponen-komponen
yang lain.
Ketika membeli sebuah tower atau desktop, disarankan
disesuaikan dengan standar ATX dan sedikitnya memiliki sebuah power supply
berdaya 250 watt. Pastikan bahwa kotak yang dibeli disertai dengan sebuah
lempengan (tray) yang dapat mempermudah akses pada komponen internal dan
menyediakan ruang yang cukup untuk penambahan komponen/alat. Perhatikan
ketersediaan bay drive, lempengan mounting (dudukan) motherboard yang mudah
dilepas, dan rak drive. Pastikan untuk
memeriksa kekuatan case karena beberapa case dengan harga yang lebih murah
cenderung tipis.
Unit (satuan) sistem adalah semacam case logam dan
plastik yang memuat bagian-bagian dasar sistem komputer. Tiga macam unit sistem
dasar adalah desktop, tower, dan portable. Tiap desain digunakan untuk
menyesuaikan sistem pada lingkungan yang berbeda-beda. Karateristik tersebut
meliputi metode dalam mendudukkan (mounting) untuk cetakan papan sirkuit,
karakteristik lubang udara, kapasitas jumlah drive, jejak kaki (footprint),
yang merupakan luas permukaan meja yang dibutuhkan, dan portabilitas (kemudahan
untuk dibawa). Beberapa hal yang diperhatikan dalam memilih
sebuah case
komputer.
Faktor
|
Alasan
|
Tipe model
|
Ada empat model utama case. Satu tipe untuk PC desktop,
dan tiga tipe untuk komputer tower. Tipe motherboard yang dipilih oleh
pengguna menentukan tipe case yang bisa digunakan. Ukuran
serta bentuknya harus benar-benar tepat.
|
Ukuran
|
Case harus memilki ruang yang
cukup untuk memasang komponen. Selain itu, harus ada ruang cukup untuk
mengakses komponen selama bekerja serta untuk pergerakan udara penghilang
panas melewati komponen.
|
Ruang yang tersedia
|
Case desktop dapat diletakkan pada ruang sempit karena
monitor dapat diletakkan di atas unit. Case tower dapat diletakkan pada
atau di bawah meja.
|
Jumlah peralatan
|
Semakin banyak peralatan yang
membutuhkan listik, semakin besar power supply yang digunakan . Ini berkaitan
dengan ruang dudukan power supply pada case
|
Power supply
|
Tergantung pada tipe motherboard
yang dipilih, pengguna harus menyesuaikan tetapan daya listrik dan tipe
hubungan dengan power supply yang akan digunakan.
|
Kondisi lingkungan
|
Bila sistem akan diletakkan pada
lingkungan yang sangat berdebu, sebaiknya membeli case yang didesain dapat
membantu menurunkan kadar debu yang masuk ke dalam sistem. Beberapa case
menyediakan filter yang mudah dilepas untuk menjebak debu pada kipas case.
|
Estetika
|
Untuk beberapa orang, penampilan case tidak menjadi masalah.
Sementara lainnya, menganggap penting. Bila dianggap perlu memiliki case yang
menarik dan indah, ada beberapa pabrikan yang mendesain case dengan
memperhatikan hal tersebut..
|
Layar Status
|
Apa yang terjadi di dalam case bisa jadi sangat
penting. Indikator LED yang dipasang di bagian depan case dapat memberi tahu
pengguna bahwa sistem telah menerima listrik, kapan hard drive digunakan, dan
kapan komputer dalam keadaan standby atau sleep (istirahat/tidur).
|
Lubang angin
|
Semua case memiliki lubang angin
pada power supply, dan beberapa memiliki lubang angin lain di bagian belakang
untuk menarik udara kedalam atau keluar sistem. Beberapa case didesain
memiliki lebih banyak ventilasi untuk mengatasi bilamana sistem tersebut
memerlukan sistem pembuangan panas berlebih berlebih. Situasi ini akan terjadi bila banyak peralatan dipasang
saling berdekatan di dalam case
|
Kekuatan
|
Dalam memilih case, sadari bahwa komponen di dalamnya
tidak didesain untuk melengkung. Case harus cukup kokoh sehingga menjaga agar
semua komponen di dalamnya tidak melengkung.
|
Dekstop
Desain desktop seperti yang ditunjukkan pada Gambar
dibawah ini.
Gambar 54. Dekstop
Model desktop adalah satu dari berbagai model case yang
sudah dikenal. Unit desktop didesain untuk duduk secara horisontal di atas
meja. Perhatikan bahwa desain komputer IBM pertama, PC-IBM awal, XT, dan AT
menggunakan model case ini. Dua ukuran kebanyakan case desktop
adalah slim-line dan regular.
Ada dua karakteristik penting yang perlu dipertimbangkan
dalam memilih case model desktop untuk sebuah komputer.
Ruangan meja yang cukup sangat penting karena komputer
harus berbagi ruang meja dengan monitor dan perlengkapan lainnya. Bila ini
adalah permasalahannya, hindari membeli unit slim-line karena umumnya berukuran
kecil, memiliki ruangan yang kecil untuk penambahan (komponen), dan didesain
untuk lingkungan bisnis.
Tower
Case tower biasanya didesain untuk duduk secara vertikal
di lantai di bawah meja. Untuk menyediakan ruang kerja yang lebih luas pada
meja, beberapa pengguna awalnya menyusun case desktop secara berdiri di samping
mereka di bawah meja. Ini mendorong produsen komputer untuk mengembangkan case yang
memang dapat diletakkan di bawah meja. Secara umum, case tower memiliki jendela
(bay) yang cukup untuk floppy drive, drive CD-ROM, tape drive, drive DVD, dan
lain sebagainya yang mungkin dipasang. Desain internal sistem tower mirip
dengan desain internal unit desktop. Case tower meliputi tiga ukuran:
- mini tower
- mid tower
- full-size tower
Gambar 55. Case Tower
Mini tower dan mid tower ditunjukkan pada gambar diatas,
ukurannya lebih pendek dan lebih murah daripada model full-size. Satu hal
penting yang perlu dipertimbangkan saat memilih tower yang lebih kecil adalah
ketersediaan cukup ruangan untuk penambahan internal (internal add-ons) atau
disk drive.
Power supply
Power supply penting untuk dipahami karena alat ini
menyediakan tenaga listrik bagi semua komponen di dalam unit sistem. Dulunya,
power supply juga mensuplai arus bolak balik (AC – alternating current) untuk
layar monitor. Kini masih dapat ditemukan unit power supply yang menyediakan
tenaga listrik AC. Unit ini dapat dikenali dengan adanya dua stopkontak listrik
pada bagian belakangnya. Power supply komputer memiliki peranan penting (critial role) dalam mengkonversi tenaga listrik komersial yang
diterima dari saluran arus bolak-balik 120-volt, 60-Hz atau 220-volt, 50-Hz di
luar AS., menjadi tegangan lain sesuai dengan yang dibutuhkan oleh
komponen-komponen komputer. Power supply juga menyediakan ground bagi sistem.
TIP:
Power supply
mengubah arus listrik AC menjadi DC.
Baik pada casing model desktop
maupun tower, power supply berupa kotak logam yang terletak di bagian belakang
unit sistem. Terdapat seikat
kabel yang besar
yang menyediakan
listrik bagi komponen di dalam unit sistem dan peralatan tambahan lainnya.
Dua tipe dasar
power supply adalah AT dan ATX. Power supply model AT didesain untuk mendukung
motherboard yang sesuai dengan AT. Power
supply ATX didesain berdasarkan spesifikasi desain ATX terbaru yang mendukung
motherboard tipe ATX.
Gambar dibawah menunjukkan
power supply ATX.
Gambar 56. Power suply ATX
Ada dua
perbedaan besar antara model power supply AT yang lebih dulu ada dengan model
power supply ATX yang lebih baru. Power supply ATX memiliki dua konektor
listrik motherboard model 6-pin, P8/P9, sementara power supply ATX menggunakan
satu konektor listrik 20-pin, P1. Pada power supply yang mendukung AT, kipas
pendingin menarik udara dari bagian depan case dan menghembuskannya keluar
lewat bagian belakang unit power supply. Sebaliknya, model AT mendorong udara
melewati bagian belakang unit power supply dan menghembuskannya langsung pada
motherboard AT.
Tegangan (level) Voltase DC dari Power
Supply
Power supply menghasilkan empat tegangan keluaran voltase
DC berbeda untuk digunakan oleh komponen pada sistem. Yaitu +5V, -5V, +12V, dan
-12 V. Pada power supply ATX, juga menghasilkan voltase sebesar +3.3V yang
digunakan oleh prosesor Pentium generasi-kedua. Peralatan IC pada motherboard
dan kartu adapter menggunakan voltase +5V. Form factor power supply memberitahukan apabila level yang telah
diproduksi tersebut memenuhi kebutuhan voltase (tegangan).
Penting untuk mampu mengetahui perbedaan penggunaan
tingkat voltase berdasarkan kode-warna kabel. Hal tersebut memungkinkan
pengguna untuk melakukan pengujian pada kabel dengan menggunakan multimeter
untuk mengetahui bilamana ada masalah pada power supply. Perlu dicatat bahwa
power supply komputer mampu menghasilkan voltase hanya ketika beberapa komponen
dijalankan pada mesin. Jangan pernah mencoba memperbaiki power supply yang
telah rusak. Kapasitor di dalam kotak power supply menyimpan listrik yang akan
dibuang lewat tubuh ketika bersentuhan, kecuali bila unit dimatikan atau
dilepaskan dari sumber listrik. Umumnya, power supply lebih sering diganti
daripada diperbaiki.
TIP:
Voltase power supply diuji menggunakan multimeter.
Tingkat voltase dapat juga dimanfaatkan lewat slot
konektor (penghubung) tambahan pada motherboard. Konektor listrik motherboard
menyediakan arus listrik hingga 1 ampere untuk motherboard maupun tiap slot
tambahan. Power supply mengalirkan listrik menuju motherboard dan slot
tambahannya melalui konektor listrik motherboard. Konektor motherboard ATX
adalah sebuah 20-pin, P1, konektor berkunci. Kunci tersebut untuk menghindari
terjadinya kesalahan pemasangan koneksi (hubungan). Perhatikan bahwa konektor
tipe Pentium 4 berbeda dengan ATX normal, yaitu, Pentium II. Informasi ini
terutama disebutkan dalam buku panduan motherboard dari pabrik atau secara
otomatis terdeteksi oleh BIOS on-board.
Bentuk-bentuk
konektor power supply
·
Konektor
20/24 pin ATX motherboard
Gambar 57. Konektor 20/24 ATX supply
Konektor ini
merupakan konektor dari power supply unit (PSU) yang dihubungkan ke motherboard,
berfungsi sebagai sumber daya utama motherboard. Konektor ini terdiri dari 2
bagian. Bagian pertama berjumlah 20 pin dan bagian kedua 4 pin. Jika
menggunakan motherboard yang baru maka konektor 20 dan 4 pin digabungkan. Versi lama ATX motherboard masih
menggunakan konektor ATX 20 pin. Sedangkan pada motherboard selanjutnya sudah
menggunakan konektor ATX 24 pin sebagai konektor sumber daya dari power supply.
·
Konektor
4/8 pin 12V
Gambar 58. Konektor 4/8 pin 12V
Konektor 4-pin
12V (P4) dan konektor 8-pin 12V (EPS) digunakan untuk memberikan daya khusus
kepada prosesor. P4
mulai digunakan pada motherboard untuk prosesor pentium 4 sehingga disebut P4. Fungsi dari konektor ini adalah
sebagai penyedia tenaga tambahan sebesar 12 V untuk Prosesor Pentium 4. Konektor EPS biasa digunakan untuk
motherboard server.
·
Konektor
6 pin PCIe
Gambar 59. Konektor 6 PC
Konektor ini
digunakan untuk memberikan daya pada beberapa graphic card yang berbasis PCIe
yang membutuhkan lebih banyak daya dibanding graphic card biasanya. Jarang ditemukan di PC, hanya PC yang
digunakan di bidang multimedia, terutama video. Konektor ini terdiri dari
6-pin, terdiri dari 3 jalur +12V dan 3
jalur ground.
·
Konektor
4 pin peripheral power connector (Molex)
Gambar 60. Konektor 4 pin peripheral
power connektor (Molex)
Konektor ini
digunakan untuk memasok daya ke berbagai komponen hardware yang terdapat di
dalam casing komputer. Komponen tersebut antara lain harddisk, CD-ROM, kipas,
dll. Konektor ini terdiri atas empat kabel. Sebuah kabel warna merah dengan tegangan +5V berfungsi
memberikan daya pada logic controller. Sebuah
kabel kuning dengan tegangan +12V sebagai sumber tenaga bagi motor penggerak. Dua buah kabel hitam sebagai ground.
·
Konektor
Floppy
Gambar 61. Konektor Floppy
Konektor ini
hanya berfungsi memasok daya ke floppy disk drive. Jumlah jalur pada konektor
ini sama dengan pada konektor Molex, yaitu sebanyak 4 jalur dengan pembagian
warna kabel dan besar tegangan sama. Hanya berbeda fisik, yaitu konektor floppy
lebih kecil dibanding konektor Molex.
·
Konektor
SATA
Gambar 62. Konektor SATA
Konektor ini
digunakan khusus untuk komponen yang menggunakan interface SATA, misalnya
harddisk. Konektor ini memiliki 3 tegangan, yaitu +3,3V, +5V, dan +12V.
0 Komentar